Mutiara Yang Terbuang di MAS SOE

0

Soe --- Dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, MAS SOE menyelenggarakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Tema ini dipilih mempertimbangkan bahwa sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komperhensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.

Penyelengaraan P5 yang dilaksanakan berupa pembuatan gaun dari bahan bekas. Hal ini selain mengajarkan cara pembuatan gaun sederhana kepada siswa juga bertujuan untuk mengurangi sampah plastik anorganik yang mencemari lingkungan.

Pembuatan gaun ini dilaksanakan oleh peserta didik Kelas XI IPA selama satu minggu dengan dibimbing oleh Ibu Rahma Yani, S.Pd selaku wali kelas dan Ibu Syifa Mar’ah selaku mahasiswa PLP II Universitas Muhammadiyah Kupang. Bahan pembuatan gaun berasal dari sampah anorganik yang berada di lingkungan madrasah seperti plastik, karung, kawat, kardus dan tali rafia. Selain itu, bahan lain yang digunakan juga adalah jarum, benang,  reksel, kabel ties, bendul, kertas nasi dan lem tembak.

Proses pembuatan gaun ini dimulai dengan merangkai bagian bawah gaun dengan membuat kawat berbentuk lingkaran sebanyak 4 buah dengan diameter yang berbeda-beda. Setelah itu, keempat lingkaran tersebut disusun dengan jarak 25 cm yang direkatkan ke karung dengan cara dijahit. Plastik bekas dibentuk menjadi lipatan kecil dan digabungkan menjadi satu kemudian direkatkan pada masing-masing lingkaran. Lipatan kecil tersebut disusun dengan rapi sehingga gaun terlihat mengembang. Selanjutnya plastik berukuran besar digunting dengan membentuk pola baju. Setelah itu, plastik dilipat membentuk bunga  dan dirangkai menjadi ikat pinggang. Kebel ties dibentuk menjadi mahkota dan direkatkan ke bendul. Bagian sayap pada gaun ini menggunakan kardus bekas yang dibagi menjadi dua bagian yaitu sayap kiri dan kanan yang kemudian disatukan menggunakan kawat agar tetap kokoh. Pada bagian sayap depan ditempelkan kertas nasi yang sudah dibentuk menyerupai kipas dan disusun pada  setiap bagian pinggir sayap. Ditengah bagian sayap direkatkan plastik yang telah dibentuk menyerupai bunga. Sedangkan pada bagian sayap belakang secara keselurahan ditempelkan kertas nasi yang telah dibentuk menyerupai kipas.

Pada pekan P5 ini, peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah dilakukan. “Pemilihan warna gaun kombinasi putih dan emas ini memiliki makna yang mendalam yaitu warna putih melambangkan kemurnian, kesucian dan kebersihan sedangkan warna emas melambangkan kekayaan dan keberuntungan. Kami menggunakan warna putih dengan harapan peserta didik di MAS SOE dapat selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, penggunaan warna emas sejalan dengan harapan agar peserta didik memiliki keberuntungan dan kemampuan untuk mencapai kesuksesan. Kami berharap projek yang kami tampilkan ini dapat menjadi referensi dalam mengelola sampah plastik untuk menjadikan bumi kita lebih sehat” Ucap Nayla, siswi kelas XI IPA.

“Selain itu, pesan yang ingin kami sampaikan melalui projek ini adalah jangan kotori bumiku dengan sampah-sampahmu. Kami juga menginginkan kesadaran dari setiap peserta didik di MAS SOE agar dapat menanamkan prinsip Sampahku Tanggung Jawabku”  harap Nayla. Sampah yang ada disekitar madrasah bagaikan "Mutiara yang Terbuang". Apabila sampah dikelola dengan  baik maka akan menghasilkan mahakarya yang indah.

Video peragaan busana hasil karya siswa ini dapat disaksikan melalui link Link Video : https://www.tiktok.com/@madrasahaliyahsoe/video/7341665442227916038?_t=8m92gHA9X3R&_r=1



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)